Pemerintahbermaksud membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada tahun 2016 di wilayah sekitar Muria. Rencana pemerintah yang bermaksud untuk membangun PLTN di Indonesia menghadapi banyak hambatan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat akan dampak buruk dari limbah yang dihasilkan dari proses nuklir pada reaktor. TopPDF Makalah Listrik Kapal Kelompok 3 dikompilasi oleh 123dok.com. Top PDF Makalah Listrik Kapal Kelompok 3 dikompilasi oleh 123dok.com. Upload Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 - 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan Hightemperature gas cooled reactor (HTGR) merupakan reaktor nuklir pembangkit tenaga yang pernah dioperasikan dengan sukses di Jerman pada tahun 1980 dan sangat menjanjikan ditinjau dari sisi keselamatan karena adanya karakter inherent safety yang meliputi: memiliki tingkat keamanan dan efisiensi termal yang tinggi, superior proliferation PembangkitListrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik termal tempat panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya ( EN : base load ), yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun reaktor air didih ( EN : boiling water reactor ) dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Panasdapat diubah menjadi listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir, mirip dengan bagaimana panas dari bahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak digunakan untuk menghasilkan listrik. Baca juga: China Uji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, AS Terkejut. Cara Kerja PLTN. PembangkitListrik Tenaga Biogas sendiri memakai energi 10-15% pada waktu musim dingin dan 3-7% di waktu musim panas. Untuk mengoperasikan PembangkitListrik Tenaga Biogas besar hanya membutuhkan 1 orang untuk kerja 2 jam/hari. Gambar 2. Skematik PLT Biogas. Gambar 3. . MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR PLTN Di Susun Oleh 1. AFRI YAHDI 2013110067 2. 2013110071 3. SYAFA RIDHO ILHAM 2013110073 4. IKMARIO 2013110079 5. CAKSONO WIDOYONO 2014110003 JURUSAN TEKNIK MESIN S1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan diHiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalamberbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir PLTN, dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan. Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia USSR, dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi VVER = PWR yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor GCR + Reaktor berpendingin gas dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara. Seiring dengan krisis energi yang sedang menimpa Indonesia saat ini yang ditandai dengan semakin menipisnya cadangan minyak yang dimiliki Indonesia, maka pemerintah berniat membangun PLTN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia. Pemerintah merasa pembangkit-pembangkit listrik yang sudah ada sekarang dirasa masih kurang untuk memenuhi konsumsi listrik di Indonesia. Pengertian dari PLTN sendiri adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Cara kerja PLTN tidak jauh dengan PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Bedanya pada PLTN energi panas yang dihasilkan berasal dari reaksi nuklir. Panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir ini digunakan untuk menguapkan air pendingin. Uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga diperoleh energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik. Namun masih terdapat pro dan kontra dalam masyarakat mengenai rencana pemerintahan karena itu pemerintah harus memberikan penyuluhan mengenai teknologi nuklir kepada masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus menerapkan standar keamanan yang ketat terhadap PLTN yang akan didirikan. B. TUJUAN 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang PLTN. 2. Menambah cara berfikir mahasiswa untuk menganalisis suatu permasalahan. 3. Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. C. RUMUSAN MASALAH Dalam penulisan makalah ini ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas antara lain 1. Bagaimana prinsip kerja dari PLTN? 2. Bagaimana proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN? 3. Keuntungan dan kerugian dari PLTN ? BAB II PERALATAN Reaktor Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti nuklir atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu elemen bakar, perisai, moderator dan elemen kendali. Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah Uranium-235, Uranium-233 bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan neutron-neutron baru. Reaktor nuklir berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu Komponen Dasar Reaktor Nuklir Elemen Bahan Bakar Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kirakira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235. Moderator Netron Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi sekitar 0,04 eV atau lebih kecil, sedangkan netron-netron yang dilepaskan selama proses pembelahan inti fisi memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena itu, sebuah reaktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan moderator. Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekul air moderator terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut diperlambat. Batang Kendali Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan, maka jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang selanjutnya menyebakan proses berantai. Batang kendalli terbuat dari bahan-bahan penyerap netron, seperti boron dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang kendali sebagian ditarik menjauhi teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk menghentikan operasi reaktor missal untuk perawatan batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti. Pendingin Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin misalnya air atau karbon dioksida. Bahan pendingin air disirkulasikan melalui system pompa, sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang masuk melalui bagian bawah teras reactor. Perisai/Wadah Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reactor dapat bekerja dengan aman dari radiasi. BAB III PEMBAHASAN 1. Prinsip kerja dari PLTN Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi. Uap bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator. Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan fisi inti Uranium menghasilkan tenaga panas termal dalam jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2 sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari. Prinsip kerja dari PLTN 2. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut o Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar. o Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan. o Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak kinetik. o Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik. 3. Keuntungan dan kekurangan  Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah o Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasi normal - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas. o Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia. o Sedikit menghasilkan limbah padat selama operasi normal. o Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. o Ketersedian bahan bak ar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan.  Kekurangan dari PLTN o Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobylcontainment building yang tidak mempunyai. o Limbah Nuklir limbah radioaktif tingkat, tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. BAB IV TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTN adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari. Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1. Pada dasarnya sistem kerja dari PLTN sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Ulang yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara. Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil uranium dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN. B. JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR PLTN 1. Pressurized Water Reactor PWR/Reaktor Air Tekan PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama sekali dirancang oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang, tetapi kemudian rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal. Gambar 3 Skema Reaktor Pressurized Water Reactor PWR Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras reaktor bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu sekitar 155 atm oleh perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas, generator uap, digunakan untuk memindahkan panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Uap kemudian diembunkan di dalam kondenser menjadi aliran pendingin sekunder. Aliran ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali, memasuki turbin, dan demikian seterusnya. 2. Boiling water reactor BWR/Reaktor Air Didih Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air ringan sebagai pendingin dan moderator, yang juga digunakan di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh Allis-Chambers dan General Electric GE. Sampai saat ini, hanya rancangan General Electric yang masih bertahan. Reaktor BWR rancangan General Electric dibangun di Humboldt Bay di California. Reaktor ini mempunyai banyak persamaan dengan reaktor PWR; perbedaan yang paling kentara ialah pada reaktor BWR, uap yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan langsung oleh teras reaktor. Gambar 4 Skema Reaktor Boiling Water Reactor BWR Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran pendingin yang bertekanan rendah sekitar 75 atm sehingga aliran pendingin tersebut dapat mendidih di dalam teras mencapai suhu 285oC. Uap yang dihasilkan tersebut mengalir menuju perangkat pemisah dan pengering uap yang terletak di atas teras kemudian menuju turbin. Karena air yang berada di sekitar teras selalu mengalami kontaminasi oleh peluruhan radionuklida, maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan radiasi sewaktu masa pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada air tersebut beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7 detik sehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan. Uap tersebut kemudian memasuki turbin-generator. Setelah turbin digerakkan, uap diembunkan di kondenser menjadi aliran pendingin, kemudian dipompa ke reaktor dan memulai siklus kembali seperti di atas. 3. Reaktor Air Didih Lanjut Advanced Boiling Water Reactor, ABWR ABWR adalah reaktor air didih lanjut, yaitu tipe modifikasi dari reaktor air didih yang ada pada saat ini. Perbaikan ditekankan pada keandalan, keselamatan, limbah yang rendah, kemudahan operasi dan faktor ekonomi. Perlengkapan khas ABWR yang mengalami perbaikan desain adalah 1 pompa internal, 2 penggerak batang kendali, 3 alat pengatur aliran uap, 4 sistem pendinginan teras darurat, 5 sungkup reaktor dari beton pra-tekan, 6 turbin, 7 alat pemanas untuk pemisah uap penurun kelembaban, 8 sistem kendali dijital dan lain-lain. 4. Reaktor tabung tekan Reaktor tabung tekan merupakan reaktor yang terasnya tersusun atas pendingin air ringan ada juga air berat dan moderator air berat atau pendingin air ringan dan moderator grafit dalam pipa kalandria. Bahan pendingin dan bahan moderator dipisahkan oleh pipa tekan, sehingga bahan pendingin dan bahan moderator dapat dipilih secara terpisah. Pada kenyataannya terdapat variasi gabungan misalnya pendingin air ringan moderator air berat Steam-Generating Heavy Water Reactor, SGHWR, pendingin air berat moderator air berat Canadian Deuterium Uranium, CANDU, pendingin air ringan moderator grafit Channel Type Graphite-moderated Water-cooled Reactor, RBMK. Teras reaktor terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam tangki kalandria, bahan pendingin mengalir masing-masing di dalam pipa tekan, energi panas yang timbul pada kanal bahan bakar diubah menjadi energi penggerak turbin dan digunakan pada pembangkit listrik. Disebut juga rektor nuklir tipe kanal. BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai panas dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energy panas tersebut tidak dapat dihasilkan apabila kurangnya bahan bakar. Adapun jenis PLTN yang ada di Bumi, merupakan pengembangan dari kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi perkembangan pembangkit energy listrik yang baru. 0% found this document useful 0 votes11 views15 pagesOriginal TitleMAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIRCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes11 views15 pagesMakalah Pembangkit Listrik Tenaga NuklirOriginal TitleMAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIRJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 0% found this document useful 0 votes768 views48 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes768 views48 pagesMakalah PLTNJump to Page You are on page 1of 48 You're Reading a Free Preview Page 8 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 12 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 25 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 29 to 44 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Jakarta - Pembangkit listrik tenaga nuklir komersial pertama mulai beroperasi pada 1950-an. Dewasa ini, energi nuklir menyediakan 10 persen listrik dunia dari sekitar 440 reaktor sendiri adalah sumber tenaga paling rendah karbon kedua di dunia hanya 26 persen dari total karbon pada tahun 2020. Lebih dari 50 negara telah memanfaatkan energi nuklir dari sekitar 220 reaktor riset. Selain penelitian, reaktor tersebut digunakan untuk produksi isotop medis dan industri serta keperluan 2021, sebanyak 13 negara menghasilkan setidaknya seperempat listrik mereka dari nuklir. Prancis mendapatkan sekitar 70 persen listriknya dari energi nuklir, sementara Ukraina, Slovakia, Belgia, dan Hongaria mendapatkan sekitar setengahnya dari nuklir. Jepang sebelumnya pernah mengandalkan tenaga nuklir untuk lebih dari seperempat pasokan listrik mereka, tetapi sempat menurun dan diperkirakan bakal kembali mendekati level jaringan transmisi regional, lebih banyak negara juga menggantungkan sebagian pada tenaga nuklir. Italia dan Denmark misalnya, dua negara ini mendapat hampir 10 persen listriknya dari tenaga nuklir akan Kapasitas Pembangkit BaruJelas ada kebutuhan akan kapasitas pembangkit nuklir baru di seluruh dunia, baik untuk menggantikan unit bahan bakar fosil lama—terutama batu bara penghasil banyak karbon dioksida—dan memenuhi permintaan listrik yang meningkat di banyak negara. Pada 2020, 61 persen listrik masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Walau ada dukungan kuat dan pertumbuhan untuk sumber listrik terbarukan intermiten dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik tidak berubah secara signifikan dalam 15 tahun terakhir 66,5 persen pada 2005.Badan Energi Internasional OECD Organisation for Economic Co-operation and Development menerbitkan skenario tahunan terkait energi. Dalam World Energy Outlook 20221, terdapat Net Zero Emissions NZE by 2050 Scenario yang memetakan cara untuk mencapai stabilisasi 1,5 derajat celsius dalam peningkatan suhu rata-rata global di samping akses universal ke energi modern per 2030. Kemudian, NZE di WEO 2022 melihat peningkatan kapasitas nuklir menjadi 871 GWe GWe = satuan energi gigawatt electrical pada 2050 Nuklir DuniaSemua bagian dunia pada dasarnya terlibat dalam pengembangan tenaga nuklir. Kondisi nuklir di berbagai negara dapat diuraikan sebagai memiliki 19 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,6 GWe. Pada 2021, nuklir telah menghasilkan 14,3 persen listrik negara. Semua kecuali satu dari 19 reaktor nuklir negara itu berlokasi di Ontario. Sepuluh dari unit tersebut—enam di Bruce dan empat di Darlington—akan menjalani perbaikan. Program ini akan memperpanjang masa operasi hingga 30–35 tahun. Pekerjaan pemugaran serupa memungkinkan Ontario untuk menghapus batu bara secara bertahap sejak 2014, mencapai salah satu campuran listrik terbersih di memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5,3 persen listrik Serikat AS memiliki 93 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 95,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 19,6% listrik negara. Ada empat reaktor AP1000 yang sedang dibangun, tetapi dua di antaranya telah dibatalkan. Salah satu alasan jeda dalam bangunan baru di AS hingga saat ini adalah evolusi yang sangat sukses dalam strategi pemeliharaan. Selama 15 tahun terakhir, peningkatan kinerja operasional telah meningkatkan utilisasi pembangkit listrik tenaga nuklir AS dengan peningkatan output setara dengan 19 pembangkit 1000 MWe megawatt electric baru yang sedang dibangun. Tahun 2016 melihat reaktor tenaga nuklir baru pertama memasuki operasi di negara itu selama 20 tahun terakhir. Meski demikian, jumlah reaktor yang dapat dioperasikan telah berkurang hingga 104 buah pada 2012. Pensiun dini disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor termasuk gas alam yang murah, liberalisasi pasar, subsidi berlebihan dari sumber terbarukan, dan kampanye memiliki tiga reaktor dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, negara tersebut menghasilkan 7,2 persen listriknya dari memiliki dua reaktor, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 2,4 persen listrik Barat dan TengahBelgia memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 50,8 persen listrik memiliki lima reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 4,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 32,8 persen listrik negara. Reaktor kelima Finlandia, EPR 1600 MWe bersih, dihubungkan ke jaringan listrik pada Maret memiliki 56 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 61,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 69 persen listrik negara. Kebijakan energi 2015 bertujuan untuk mengurangi ekspor nuklir menjadi 50 persen pada 2025, tetapi kemudian ditunda hingga 2035. Kementerian Energi Prancis mengatakan bahwa target tersebut tidak realistis dan akan meningkatkan emisi karbon dioksida negara tersebut, membahayakan keamanan pasokan, serta menaruh risiko pekerjaan. Satu reaktor saat ini sedang dibangun di Prancis, yakni EPR 1750 MWe di memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,5 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,1 persen listrik memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 7,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20,8 persen listrik memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 30,8 persen listrik negara. Swedia menutup beberapa reaktor yang lebih tua, tetapi banyak berinvestasi dalam operasi perpanjangan dan peningkatan masa memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28,8 persen listrik Raya memiliki sembilan reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,8 persen listrik negara. Makalah energi Pemerintah Inggris pada 2006 mendukung penggantian armada reaktor nuklir negara yang sudah tua dengan pembangunan nuklir baru. Konstruksi telah dimulai pada pabrik generasi baru yang Eropa Tengah dan TimurArmenia memiliki satu reaktor tenaga nuklir dengan kapasitas bersih 0,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 25,3 persen listrik memiliki dua reaktor tenaga nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2,2 GWe. Hampir semua sisa listrik negara dihasilkan dari gas alam. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,1 persen listrik memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 34,6 persen listrik Ceko memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 36,6 persen listrik memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 46,8 persen listrik memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 18,5 persen listrik memiliki 37 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 27,7 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20 persen listrik negara. Keputusan pemerintah pada 2016 menetapkan pembangunan 11 reaktor tenaga nuklir baru pada 2030. Pada awal 2022, Rusia memiliki tiga reaktor yang sedang dibangun dengan kapasitas gabungan sebesar 2,6 GWe. Kekuatan industri nuklir Rusia tercermin dari dominasinya di pasar ekspor reaktor baru. Industri nuklir nasional negara tersebut saat ini terlibat dalam proyek reaktor baru di Belarusia, China, Hungaria, India, Iran, dan Turki, serta terlibat sebagai investor di Aljazair, Bangladesh, Bolivia, India, Yordania, Kazakhstan, Nigeria, Afrika Selatan, Tajikistan, dan memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 52,3 persen listrik negara. Dua unit lainnya saat ini sedang memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,7 GWe. Pada 2021, Slovenia menghasilkan 36,9 persen listriknya dari memiliki 15 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 55 persen listrik negara. Turki memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada April 2018 dengan perkiraan mulai beroperasi pada memulai konstruksi pertama dari dua reaktor VVER-1200 Rusia yang direncanakan pada 2017. Konstruksi yang kedua dimulai pada 2018. Unit pertama direncanakan akan beroperasi pada 2023. Bangladesh saat ini masih memproduksi hampir semua listriknya dari bahan bakar memiliki 55 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 53,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5 persen listrik negara. China terus mendominasi pasar untuk pembangunan nuklir baru dengan 21 reaktor sedang dibangun per akhir Juli 2022. Pada 2018, China menjadi negara pertama yang menugaskan dua desain baru, yakni AP1000 dan EPR. Negara itu memasarkan Hualong One untuk ekspor, desain reaktor yang sebagian besar buatan dalam negeri. Dorongan kuat untuk mengembangkan tenaga nuklir baru di China berasal dari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan dan mengurangi emisi gas rumah memiliki 22 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,2 persen listrik negara. Pemerintah India berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklirnya sebagai bagian dari program pembangunan infrastruktur besar-besaran. Pemerintah pada 2010 menetapkan target yang ambisius untuk memiliki kapasitas nuklir online sebesar 14,6 GWe pada 2024. Per akhir Juli 2022, delapan reaktor sedang dibangun di India dengan kapasitas gabungan sebesar 6,7 memiliki 33 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 31,7 GWe. Pada Maret 2022, 10 reaktor telah dihidupkan kembali dengan 15 lainnya dalam proses persetujuan, menyusul kecelakaan Fukushima pada 2011 silam. Di masa lalu, 30 persen listrik negara berasal dari nuklir. Namun pada 2021, angkanya menurun hingga 7,2 Selatan memiliki 25 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 24,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28 persen listrik negara. Korea Selatan memiliki tiga reaktor baru yang sedang dibangun di dalam negeri dan sedang membangun pabrik empat unit di Uni Emirat memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 10,6 persen listrik negara. Pakistan memiliki satu unit China “Hualong One” yang sedang dibangun, mencapai tingkat kritis pertama pada Februari memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 1 persen listrik negara. Unit VVER-1000 kedua rancangan Rusia saat ini sedang Emirat Arab memiliki tiga reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas 4 GWe. Unit keempat sedang dibangun di pabrik yang sama Barakah. Pada 2021, nuklir menghasilkan 1,3 persen listrik memulai konstruksi pada Juli 2022 dari empat unit VVER pertama rancangan Rusia yang akan dibangun di situs El Dabaa, dekat Pantai Mediterania. Unit kedua telah mulai dibangun pada November 2022. Keempat reaktor diharapkan beroperasi pada Selatan memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe, menjadikan mereka satu-satunya negara Afrika yang saat ini memproduksi listrik dari nuklir. Pada tahun 2021, nuklir menghasilkan 6 persen listrik negara. Afrika Selatan tetap berkomitmen pada rencana kapasitas lebih lanjut, tetapi terkendala oleh pembiayaan yang cukup memiliki pengalaman dan infrastruktur yang lebih mendalam dalam teknologi nuklir dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Reaktor tenaga nuklir eksperimental 10 MWe direncanakan bakal dibangun di Serpong, Banten. Desain konseptual telah diselesaikan oleh Rusia. Sementara itu, rencana untuk unit yang lebih besar tertunda untuk pertimbangan lebih lanjut pada 2045 editor Rusia Minati Pengembangan PLTN RI, ESDM Kebutuhan Nuklir Baru Dimulai 2040SYAHDI MUHARRAM TUGAS SISTEM DISTRIBUSI MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR Oleh M. Irham Tadmim 091910201084 Gigih Perkasa 091910201088 Winarko Siregar 091910201101 Hafid Anja Dewa 091910201104 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2012 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan diHiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalamberbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir PLTN, dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan. Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia USSR, dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi VVER = PWR yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor GCR + Reaktor berpendingin gas dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara. Seiring dengan krisis energi yang sedang menimpa Indonesia saat ini yang ditandai dengan semakin menipisnya cadangan minyak yang dimiliki Indonesia, maka pemerintah berniat membangun PLTN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia. Pemerintah merasa pembangkit-pembangkit listrik yang sudah ada sekarang dirasa masih kurang untuk memenuhi konsumsi listrik di Indonesia. Pengertian dari PLTN sendiri adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Cara kerja PLTN tidak jauh dengan PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Bedanya pada PLTN energi panas yang dihasilkan berasal dari reaksi nuklir. Panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir ini digunakan untuk menguapkan air pendingin. Uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga diperoleh energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik. Namun masih terdapat pro dan kontra dalam masyarakat mengenai rencana pemerintahan karena itu pemerintah harus memberikan penyuluhan mengenai teknologi nuklir kepada masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus menerapkan standar keamanan yang ketat terhadap PLTN yang akan didirikan. B. TUJUAN 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang PLTN. 2. Menambah cara berfikir mahasiswa untuk menganalisis suatu permasalahan. 3. Agar mahasiswa sapat mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. C. RUMUSAN MASALAH Dalam penulisan makalah ini ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas antara lain 1. Bagaimana prinsip kerja dari PLTN? 2. Bagaimana proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN? 3. Keuntungan dan kerugian dari PLTN ? D. METODE PENULISAN Dalam penulisan makalah ini, metode penulisan yang digunakan adalah metode studi pustaka, yaitu metode dan suber penulisannya versumber dari buku-buku dan data dari internet E. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan laporan ini sistematika penulisan yang digunakan adalah 1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi 3. Bab I berisi Latar belakang, Tujuan, Rumusan Masalah, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan 4. Bab II berisi Landasan Teori Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, jenis-jenis Pembangkit listrik Tenaga Nuklir PLTN 5. Bab III Pembahasan, Prinsip Kerja PLTN, Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN, keuntungan dan kekurangan PLTN. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTN adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari. Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1. Pada dasarnya sistem kerja dari PLTN sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Ulang yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara. Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil uranium dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN. B. 1. JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR PLTN Pressurized Water Reactor PWR/Reaktor Air Tekan PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama sekali dirancang oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang, tetapi kemudian rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal. Gambar 3 Skema Reaktor Pressurized Water Reactor PWR Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras reaktor bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu sekitar 155 atm oleh perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas, generator uap, digunakan untuk memindahkan panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Uap kemudian diembunkan di dalam kondenser menjadi aliran pendingin sekunder. Aliran ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali, memasuki turbin, dan demikian seterusnya. 2. Boiling water reactor BWR/Reaktor Air Didih Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air ringan sebagai pendingin dan moderator, yang juga digunakan di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh Allis-Chambers dan General Electric GE. Sampai saat ini, hanya rancangan General Electric yang masih bertahan. Reaktor BWR rancangan General Electric dibangun di Humboldt Bay di California. Reaktor ini mempunyai banyak persamaan dengan reaktor PWR; perbedaan yang paling kentara ialah pada reaktor BWR, uap yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan langsung oleh teras reaktor. Gambar 4 Skema Reaktor Boiling Water Reactor BWR Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran pendingin yang bertekanan rendah sekitar 75 atm sehingga aliran pendingin tersebut dapat mendidih di dalam teras mencapai suhu 285oC. Uap yang dihasilkan tersebut mengalir menuju perangkat pemisah dan pengering uap yang terletak di atas teras kemudian menuju turbin. Karena air yang berada di sekitar teras selalu mengalami kontaminasi oleh peluruhan radionuklida, maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan radiasi sewaktu masa pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada air tersebut beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7 detik sehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan. Uap tersebut kemudian memasuki turbin-generator. Setelah turbin digerakkan, uap diembunkan di kondenser menjadi aliran pendingin, kemudian dipompa ke reaktor dan memulai siklus kembali seperti di atas. 3. Reaktor Air Didih Lanjut Advanced Boiling Water Reactor, ABWR ABWR adalah reaktor air didih lanjut, yaitu tipe modifikasi dari reaktor air didih yang ada pada saat ini. Perbaikan ditekankan pada keandalan, keselamatan, limbah yang rendah, kemudahan operasi dan faktor ekonomi. Perlengkapan khas ABWR yang mengalami perbaikan desain adalah 1 pompa internal, 2 penggerak batang kendali, 3 alat pengatur aliran uap, 4 sistem pendinginan teras darurat, 5 sungkup reaktor dari beton pra-tekan, 6 turbin, 7 alat pemanas untuk pemisah uap penurun kelembaban, 8 sistem kendali dijital dan lain-lain. 4. Reaktor tabung tekan Reaktor tabung tekan merupakan reaktor yang terasnya tersusun atas pendingin air ringan ada juga air berat dan moderator air berat atau pendingin air ringan dan moderator grafit dalam pipa kalandria. Bahan pendingin dan bahan moderator dipisahkan oleh pipa tekan, sehingga bahan pendingin dan bahan moderator dapat dipilih secara terpisah. Pada kenyataannya terdapat variasi gabungan misalnya pendingin air ringan moderator air berat Steam-Generating Heavy Water Reactor, SGHWR, pendingin air berat moderator air berat Canadian Deuterium Uranium, CANDU, pendingin air ringan moderator grafit Channel Type Graphite-moderated Water-cooled Reactor, RBMK. Teras reaktor terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam tangki kalandria, bahan pendingin mengalir masing-masing di dalam pipa tekan, energi panas yang timbul pada kanal bahan bakar diubah menjadi energi penggerak turbin dan digunakan pada pembangkit listrik. Disebut juga rektor nuklir tipe kanal. BAB III PEMBAHASAN 1. Prinsip kerja dari PLTN Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi. Uap bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator. Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan fisi inti Uranium menghasilkan tenaga panas termal dalam jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2 sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari. Prinsip kerja dari PLTU 2. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut  Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar.  Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.  Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak kinetik.  Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik. 3. Keuntungan dan kekurangan Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah  Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasi normal - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas.  Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia.  Sedikit menghasilkan limbah padat selama operasi normal.  Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.  Ketersedian bahan bak ar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan. Kekurangan dari PLTN  Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobylcontainment building yang tidak mempunyai.  Limbah Nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai panas dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energy panas tersebut tidak dapat dihasilkan apabila kurangnya bahan bakar. Adapun jenis PLTN yang ada di Bumi, merupakan pengembangan dari kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi perkembangan pembangkit energy listrik yang baru. B. SARAN 1. Pengembangan PLTN di Indonesia sangat penting bagi kemajuan ekonomi bagi Negara tersebut. 2. Sebaiknya pengembangan PLTN dibuat berdasarkan kebutuhan. 3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam pengembangan PLTN di Indonesia.

makalah pembangkit listrik tenaga nuklir